Asti adalah seorang penerjemah freelance. Ia ditawari salah seorang temannya yang bekerja di sebuah perusahaan real estate untuk menerjemahkan dokumen perusahaan ke dalam bahasa Inggris. Sebenarnya proyek terjemahan tersebut telah "dikeroyok" beberapa penerjemah lain, tetapi berhubung masih ada beberapa puluh halaman terakhir yang belum dikerjakan, sang teman minta bantuan Asti agar dokumen tersebut selesai diterjemahkan tepat pada waktunya Asti pun tak kuasa menolak saat melihat kepanikan di mata temannya dan menyanggupi untuk membantu, walaupun imbalan yang dijanjikan memang tidak seberapa.
Selama beberapa hari itu, Asti hampir tidak pernah beranjak dari depan komputernya. Dia berusaha mengerjakan terjemahan itu dengan sepenuh hati. la bahkan rela bolak-balik bertanya kepada beberapa orang yang berkompeten di bidang real estate untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benar, tak hanya berbekal kamus. Tak pernah terlintas sedikit pun di benaknya untuk mengerjakan asal-asalan karena dia selalu percaya, bahwa pekerjaan terbaik akan selalu memberi manfaat baginya, baik sekarang maupun pada masa mendatang. Pada hari yang ditentukan, akhirnya proyek terjemahan itu pun selesai.
Beberapa minggu kemudian, Asti dikejutkan oleh kedatangan teman yang pernah meminta bantuannya menerjemahkan sebuah dokumen perusahaan. Ternyata Asti mendapatkan panggilan dari pemimpin perusahaan tempat si teman bekerja. Usut punya usut, rupanya sang pemimpin perusahaan puas dengan hasil terjemahan Asti yang dinilainya jauh berbeda dengan hasil terjemahan freelancer lain yang terkesan asal dan tidak profesional. Karena itulah, Asti kemudian ditawari pekerjaan tetap sebagai penerjemah di perusahaan tersebut, dengan penghasilan yang lebih tinggi dari yang didapatkannya selama ini.
Cerita di atas bisa terjadi pada siapa saja, walau dengan latar belakang yang tidak persis sama. Kita mengerjakan sesuatu karena suka, atau pun atas dasar menolong seseorang, namun pada akhirnya apa yang kita kerjakan menghasilkan sesuatu yang luar dugaan kita.
Ibu rumah tangga yang mempunyai hobi membuat kue bisa menjadi seorang wiraswastawan sukses karena kue-kue buatannya laris manis. Seorang penjahit terkenal di Ngagel Surabaya yang dulunya suka membuat baju untuk dirinya sendiri dan adik-adiknya, sekarang menjadi penjahit langganan para pejabat teras di kota Pahlawan itu.
Masih banyak lagi kisah sukses yang berawal dari sesuatu yang rupanya sering kita lalaikan. Bekerja dengan cinta. Dalam kata lain, bekerja sepenuh hati. Apa pun pekerjaan itu, apabila dilakukan dengan sebaik-baiknya, pasti akan membawa manfaat, minimal bagi diri kita sendiri. Apabila gaji kita kecil, kompensasinya bukanlah rasa malas mengerjakan tugas - tugas kantor, melainkan harus lebih giat bekerja dengan sebaik - baiknya.
Manfaat bagi diri sendiri, Pertama ; rasa puas karena bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Kedua ; kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan diri dan Ketiga ; kita menjadi lebih pandai serta terampil dalam bidang pekerjaan yang digeluti. Sedangkan 'efek samping' dari itu bisa berupa kenaikan gaji atau promosi (karena bos puas dengan hasil kerja kita).
Jikalau tidak ada efek samping seperti yang disebutkan, setidaknya diri kita sudah cukup dibekali dengan prestasi dan keterampilan untuk bekerja di tempat lain yang menawarkan lebih banyak tantangan dan atau peluang, atau bahkan memulai usaha kita sendiri.
Tidak ada yang sia-sia dengan melakukan sesuatu dengan kesungguhan. Marilah bersama-sama berpikir, bahwa kita bekerja untuk memperkaya keterampilan dan meningkatkan kualitas diri, bukan untuk mendapatkan samping seperti yang disebutkan di atas. Mungkin pada awalnya kita bekerja untuk mendapatkan uang, tapi itu adalah tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang adalah menjadi personal yang lebih pandai dan lebih berkualitas, sehingga peluang untuk menjadi lebih maju semakin besar. Kita mulai dengan berlari-ari kecil, setelah jantung dan napas kita semakin kuat, kita bisa belajar berlari cepat, bahkan kita bisa bermimpi untuk menjadi pelari Olimpiade. Semangat inilah yang membedakan orang besar seperti Bill Gates (Microsoft), Steve Jobs (Apple), Kol. Sanders (KFC), dari orang kebanyakan seperti kita.
Mereka berkarya dengan tekun dan sungguh-sungguh, merangkak dari orang biasa dan karyawan biasa, menjadi raksasa bisnis di bidang masing-masing. Menjadi seperti mereka adalah impian hampir setiap orang dan ini bukanlah impian yang bukan tak mungkin untuk dicapai. Sering kita mendengar, kita tidak akan menjadi orang besar, jika tidak berani berpikir besar Jadi, mari kita bersama-sama menjadi orang besar, mulai dengan sebuah langkah kecil bernama; "Bekerja Sepenuh Hati !!"
Semoga Kisah ini Bermanfaat dan Dapat Menginspirasi Anda !!!
● Luangkan waktumu sebentar saja untuk meng - like dan share kisah ini. Karena kisah yang kamu share bisa jadi bermanfaat, menginsipirasi, dan membantu orang lain
0 Response to "BEKERJA DENGAN SEPENUH HATI"
Post a Comment